RENUNGAN TAHUN BARU
2018
Sudah berapa tahun sejak kita dilahirkan ke dunia ini dari rahim ibu kita ?, singkatnya orang biasa bertanya "umurnya sudah berapa ?". Banyak diantara kita yang malu mengungkapkan yang sebenarnya tentang umurnya, tahu kenapa ?. tentu saja tidak tahu, alasannya tergantung dari setiap pribadi. Lalu di tahun 2018 ini, berapa umur kita ?. Jawab sendiri.
Sudah berapa kali kita melewati tahun baru ?, maksudnya disini itu tahun baru Masehi ya, bukan tahun baru Hijriah/ Islam. Jangan - jangan selama ini kita tidak hanya melewati melainkan merayakan setiap tahunnya..
Apa masalahnya kita merayakan dan tidak merayakan tahun baru ?, itu bermasalah dan itu tidak ada masalah, apakah tahun baru itu sebuah ritual ?, jika sebuah ritual maka tentu saja itu sebuah masalah, masalah yang lainnya apa ?, masalahnya yaitu dengan apa kita mengisinya, buang-buang uang atau melakukan hal yang senonoh, semua tahu bahwa itu merupakan hal yang salah. Jadi seperti apa kita mengisinya supaya kita yakin itu bukan masalah ?, hal yang paling utama tentukan dan analisis serta telaah dulu, apakah ini sebuah kegiatan ritual berkaitan dengan agama atau tidak ?. Barulah kita menuju step berikutnya.. OK..!
Kehidupan ini terlalu indah untuk diratapi, terlalu bebas untuk dibatasi, juga terlalu menyenangkan untuk membuat kita memilih.. Akhirnya kita tidak sulit untuk menentukan suatu keputusan ketika dihadapkan dengan hal-hal yang menyenangkan.
Namun Tahukah kita, Sadarkah kita bahwa sekarang sudah tahun 2018. Sadarkah kita hal-hal yang menyenangkan kemarin itu sudah tinggal kenangan, ketika kenangan itu pudar maka pasti kita akan berusaha untuk berharapkan seperti itu lagi, lalu kapan kita akan berhenti dengan hal yang duniawi itu ?, tidak tahu. Pertanyaan sampai tahun berapa kita bisa di dunia ini ? kita tidak tahu,.
Namun semua orang tahu bahwa pasti kita akan meninggalkan dunia ini, itu pasti dan sangat pasti.. Orang Miskin, orang terlantar, kriminal dan orang yang paling merasa menderita di Dunia ini, sungguh itu bukan sebuah penderitaan dibandingkan dengan penderitaan di Akhirat.
Kabar baiknya, Semenyenangkan apapun, semewah, seindah bahkan seasyik apapun, Siapa yang merasakan paling bahagia di dunia ini, sungguh jauh lebih bahagia, lebih menyenangkan di Akhirat. kenapa yakin sekali ?, Dengan keyakinan itulah kita akan menjadi lebih baik, mencari kebahagiaan yang sesungguhnya di hari nanti.
Inilah Poin Renungan Ini " Sadar dan terima bahwa sekarang sudah tahun 2018, Ingat dan bayangkan di saat kita sendiri, hal baik apa yang sudah kita lakukan tahun kemarin, masih kah kita ingat masa-masa kecil dulu, berkumpul bersama teman dan keluarga ?, lalu lirik diri sendiri, seperti apa kita sekarang ini.. Pasti ada yang kita temukan sedikit seletukan di hati".