Rabu, 15 September 2021

Tentang A-

Aminullah, M.Pd

Aminullah (Amin) lahir di Sambelia (Lombok) pada bulan Januari 1991. Sekolah (SD, SMP, SMA) di Sambelia, kemudian memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Matematika (S.Pd) pada tahun 2014 di IKIP Mataram dan Gelar Magister Pendidikan Matematika (M.Pd) pada tahun 2016 dari Universitas Negeri Yogyakarta. Amin mulai menjadi Dosen di Universitas Mahasaraswati Denpasar Kampus Mataram mulai tahun 2017 hingga saat ini.  Amin juga aktif dalam meneliti, menulis, publikasi, pengelola jurnal dan aktif dalam organisasi kemasyarakatan.

Prinsip Hidup " Bermanfaat bagi orang lain"
email : aminullahmtk@gmail.com
aminullah01.blogspot.com
Alhamdulillah..

Buku Perdana Terbit, meski isinya hanya sebuah pengalaman dan opini, tapi ini merupakan awal untuk memotivasi diri dan memulai menerbitkan karya-karya dalam bentuk buku.. 

"Bagian tersulit dalam suatu pekerjaan yaitu memulai dan mengakhiri".



Semoga bermanfaat..
Jika tertarik dengan buku, email : aminullahmtk@gmail.com    atau
langsung ke penerbit : https://siberdayapublishing.com/katalog/



Senin, 14 September 2020

Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Siapa yang mampu untuk memanajemen manusia ?
Adakah orang yang siap untuk di manajemen oleh orang lain ?
Apakah  tujuan dari manajemen manusia itu terfokus pada kesuksesan dalam dunia kerja ?
 
    

Jumat, 17 April 2020

JALAN PARA LULUSAN
AKHIR JALAN SEKOLAHAN

     Dunia Sekolah atau Kuliah sudah mulai dibincangkan ketika para siswa sudah lulus dari Sekolahnya, terutama siswa SMA/ sderajat yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau memutuskan masa depan yang berbeda. Namun, hal yang paling memperihatinkan yaitu ketika siswa yang lulus sekolah tapi tidak tahu langkah yang akan diambil berikutnya. Artinya tidak ada cita-cita yang jelas atau rencana masa depan, dan bahkan yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi tidak tahu jurusan apa yang akan diambil..
     Setiap orang memiliki jalan masing-masing untuk dilalui, namun kadang ada orang yang numpang pada orang lain untuk melewati jalan tersebut. Menumpang untuk melalui jalan yang sama bukan hal yang salah, namun pada akhirnya di ujung jalan tersebut kita harus jalan sendiri-sendiri sehingga sesampainya di tujuan kita tahu dan merasakan terjalnya jalan yang sudah kita lalui. Kita akan lebih percaya diri ketika apa yang sudah kita lalui berdasarkan keputusan sendiri dan melaluinya menggunakan kemampuan sendiri, meski atas bantuan orang lain juga.
    Ketika kita masuk pada jalan yang dipilihkan oleh orang lain, maka tingkat tanggung jawab kita untuk melalui jalan tersebut berbeda dengan pilihan sendiri. Bahkan ketika kita mengalami kendala dalam melewatinya, kemungkinan alasan yang kita utarakan yitu "ini bukan jalan pilihan saya". Sehingga sangat penting untuk memilih jalan sendiri sesuai dengan harapan pribadi. Seperti itulah seorang siswa yang tanpa memiliki cita-cita dari sebelumnya.
    Sekarang jamannya informasi sudah terbuka luas, bahkan untuk mencarinya sangat mudah dan gampang. Tidak ada alasan kita tidak tahu tentang sesuatu yang bersifat permanen atau pasti. Internet sudah memfasilitasi orang-orang yang bermurah hati untuk membagi informasi kepada orang-orang yang butuh pengetahuan tentang hal itu. Bagi yang ingin kuliah maka bacalah, carilah informasi tentang kampus dan juran atau program studi yang bagus (terakreditasi, fasilitasi memadai, SDM yang berpotensi, kurikulum yang tepat,dll).
     Jadi, bagi siswa-siswa yang sudah menyelesaikan sekolahnya, silahkan berusaha untuk mewujudkan cita-citanya, dan bagi yang belum punya tujuan hidup maka bertanya dan carilah yang sesuai dengan hobi atau keahliannya, "Yang penting baik/ Halal". Bagi yang sudah berusaha mewujudkan cita-citanya tapi masih gagal (misal, mau masuk Perguruan Tinggi tertentu tapi tidak lulus atau jurusan tertentu tapi tidak diterima dan bahkan mau kuliah tapi tidak ada biaya), maka yakinlah bahwa kita ditunggu oleh pilihan yang terbaik menurut yang Maha Pencipta (Allah SWT).
    Jika gagal maka coba lagi, coba hal yang lain, berpikir dengan sudut pandang yang berbeda, yang terbaik menurut kita belum tentu yang terbaik menurut orang tua, yang terbaik menurut kita belum tentu yang terbaik menurut Yang Maha Kuasa, jangan terpaku pada satu tujuan ketika sudah gagal, waktu akan terus berjalan tanpa menunggu kita untuk berhasil, TETAPLAH BERPIKIR POSITIF TENTANG TAKDIR SETELAH BERUSAHA DAN BERDO'A.

Hanya kita yang bisa merubah keadaan kita sendiri...

Senin, 11 Juni 2018

HASIL PANEN RAMADHAN TAHUN INI (1439 H/2018 M)

      Ramadhan kita kenal dengan bulan puasa karena pada bulan ini kita melaksanakan puasa satu bulan penuh dari mulai terbit hingga terbenam matahari. Aturan atau tata cara beruasa yang sesuai dengan tuntunan islam dapat kita tanyakan atau pelajari dengan mudah jika kita memang mau belajar, bisa bertanya langsung kepada orang yang kita kenal yang mengetahui hal itu, atau melalui mendengan atau menonton ceramah, kajian yang terkait puasa, mencari di internet atau banyak cara yang bisa kita lakukan.
      Ketika kita sudah berpuasa selama bulan Ramadhan (1 bulan penuh), apa yang kita rasakan ?, apakah ada perubahan dalam diri kita ?, apakah kita seperti sebelumnya atau tidak ada apa-apa yang terjadi ?, atau kita merasakan sesuatu yang sangat berbeda pada diri kita ?, Jawabannya relatif untuk setiap orang, artinya kemungkinan diantara kita ada yang merasa tidak ada apa-apa (perubahan) seperti sebelum Ramadhan, ada yang merasa sangat berubah dan atau ada yang merasa lebih buruk sedikit atau lebih baik sedikit, itu merupakan kelumrahan karena pemehaman dan pemanfaatn bulan Ramadahan setiap orang yang beragam.
      Sederhananya, tidak banyak kata-kata untuk mengungkapkan perubahan pada diri kita, namun hal yang nampak yaitu kita sudah melewati bulan Ramadhan tahun ini, jadi satu hal yang pasti yaitu Bersyukur (Alhamdulillah..) kita masih bisa diberi kesempatan tahun ini, dan berdoa suapaya kita dapat berjumpa dengan Ramdahn tahun depan dalam keadaan sehat dan lebih baik dari Ramadhan tahun ini. Amiiiinnnn
     Jadi bagaimana hasil panen kita pada Ramadhan tahun ini ?, hasil panen paling sederhana dapat dirasakan melalui perubahan yang terjadi pada diri kita setelah berpuasa full satu bulan ini. Tentu saja kita tidak dapat mengukur hasil panen kita dalam bentuk kuantitas, misal Ramadhan tahun ini kita dapat 1 ton atau 1 kilo, atau 1 gram, tentu saja tidak demikian. Jadi bagaimana cara melihat hasil panen kita Ramadhan ini ?, cara yang paling sederhana untuk melihat hasil kita tahun ini yaitu:
  1. Jika kita tidak ada perubahan (sama sebelum dan sesudah Ramadhan) maka sungguh sungguh rugi, tidak ada hasil panen dan bisa dikatakan sangat rugi karena sudah tersedia tempat panen, tinggal memanen saja, tapi tidak melakukannya dan hanya sebagai penonton, sedang semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk panen.
  2. Jika kita ada perubahan pada diri kita, perubahan yang lebh baik meski itu sedikit, maka sungguh kita mendapat hasil panen yang banyak. 
  3. Jika ada perubahan menjadi lebih buruk, maka sungguh tidak berpikir.
Bagaimana  cara melihat kita ada perubahan atau tidak, tentu saja tolak ukur yang paling sederahana yaitu ibadah yang kita lakukan, dan salah satu ibadah (kewajiban) sebagai seorang muslim yaitu Shalat.. Apa yang terjadi pada Shalat kita sebelum dan sesudah Ramadhan ?,. Tanyalah diri sendiri, maka pasti akan tahu jawabannya.. dan jawbana pribadi itulah yang menunjukkan Hasil Panen Ramadhan Tahun Ini..

*Ini hanya Sebuah Tulisan*

Selasa, 06 Februari 2018

RENUNGAN TAHUN BARU
2018

Sudah berapa tahun sejak kita dilahirkan ke dunia ini dari rahim ibu kita ?, singkatnya orang biasa bertanya "umurnya sudah berapa ?". Banyak diantara kita yang malu mengungkapkan yang sebenarnya tentang umurnya, tahu kenapa ?. tentu saja tidak tahu, alasannya tergantung dari setiap pribadi. Lalu di tahun 2018 ini, berapa umur kita ?. Jawab sendiri.

Sudah berapa kali kita melewati tahun baru ?, maksudnya disini itu tahun baru Masehi ya, bukan tahun baru Hijriah/ Islam. Jangan - jangan selama ini kita tidak hanya melewati melainkan merayakan setiap tahunnya..

Apa masalahnya kita merayakan dan tidak merayakan tahun baru ?, itu bermasalah dan itu tidak ada masalah, apakah tahun baru itu sebuah ritual ?, jika sebuah ritual maka tentu saja itu sebuah masalah, masalah yang lainnya apa ?, masalahnya yaitu dengan apa kita mengisinya, buang-buang uang atau melakukan hal yang senonoh, semua tahu bahwa itu merupakan hal yang salah. Jadi seperti apa kita mengisinya supaya kita yakin itu bukan masalah ?, hal yang paling utama tentukan dan analisis serta telaah dulu, apakah ini sebuah kegiatan ritual berkaitan dengan agama atau tidak ?. Barulah kita menuju step berikutnya.. OK..!

Kehidupan ini terlalu indah untuk diratapi, terlalu bebas untuk dibatasi, juga terlalu menyenangkan untuk membuat kita memilih.. Akhirnya kita tidak sulit untuk menentukan suatu keputusan ketika dihadapkan dengan hal-hal yang menyenangkan.

Namun Tahukah kita, Sadarkah kita bahwa sekarang sudah tahun 2018. Sadarkah kita hal-hal yang menyenangkan kemarin itu sudah tinggal kenangan, ketika kenangan itu pudar maka pasti kita akan berusaha untuk berharapkan seperti itu lagi, lalu kapan kita akan berhenti dengan hal yang duniawi itu ?, tidak tahu. Pertanyaan sampai tahun berapa kita bisa di dunia ini ? kita tidak tahu,.

Namun semua orang tahu bahwa pasti kita akan meninggalkan dunia ini, itu pasti dan sangat pasti.. Orang Miskin, orang terlantar, kriminal dan orang yang paling merasa menderita di Dunia ini, sungguh itu bukan sebuah penderitaan dibandingkan dengan penderitaan di Akhirat. 

Kabar baiknya, Semenyenangkan apapun, semewah, seindah bahkan seasyik apapun, Siapa yang merasakan paling bahagia di dunia ini, sungguh jauh lebih bahagia, lebih menyenangkan di Akhirat. kenapa yakin sekali ?, Dengan keyakinan itulah kita akan menjadi lebih baik, mencari kebahagiaan yang sesungguhnya di hari nanti.

Inilah Poin Renungan Ini " Sadar dan terima bahwa sekarang sudah tahun 2018, Ingat dan bayangkan di saat kita sendiri, hal baik apa yang sudah kita lakukan tahun kemarin, masih kah kita ingat masa-masa kecil dulu, berkumpul bersama teman dan keluarga ?, lalu lirik diri sendiri, seperti apa kita sekarang ini.. Pasti ada yang kita temukan sedikit seletukan di hati".



 

Senin, 17 Oktober 2016

PANCASILA SEBAGAI FILTER BUDAYA BANGSA



PANCASILA SEBAGAI FILTER BUDAYA BANGSA
A.      PENDAHULUAN
Pancasila merupakan ideologi dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai ideologi dasar memiliki power seutuhnya sebagai pedoman keberlangsungan Negara Indonesia, sehingga sebuah ideologi dasar suatu Negara akan tetap eksisi dalam perkembangan zaman atau tanpa mengenal kekurangan ketika ditimpa sebuah polusi gelobalisasi atau modernisasi. Pancasila mengkaper seluruh cakupan Negara Indonesia, baik hubungan dengan Tuhan, maupun sesama manusia, pancasila menunjukkan identitas Indonesia itu sendiri baik dalam mengambil suatu kebijakan, dan bahkan dalam mempertahankan kedaulatan Negara Indonesia.
Kedaulatan dan keteguhan identitas Negara Indonesia dapat dilihat dari aplikasi pancasila dalam kehidupan bermassyrakat, berbangsa dan bernegara. Pemahaman pancasila dalam masyarakat harusnya di dapat sejak dini baik di lingkungan formal seperti sekolah ataupun non formal seperti penyuluhan/pelatihan mengenai kebangsaaan dan dapat juga dari kebiasaan-kebiasaan setiap hari dalam beraktifitas di lingkungan masyarakat, sehingga pancasila tercerminkan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya pada tulisan atau sebuah mata peajaran dalam dunia pendidikan.