Berhenti
dapat dikancingkan pada ranah waktu. Waktu yang terus berjalan pada dasarnya
tiadalah yang tahu kapan akan berhenti kecuali Allah SWT. Namun berhenti dapat
dilakukan oleh subjek
atau yang mungkin ada dalam mengarungi waktu ini.
Berhenti tidak terbatas pada perilaku atau perbuatan, berhenti juga berlaku
pada, tulisan, ucapan, pikiran dan perasaan. Berhenti dalam berfikir bukan
berarti pikiran kosong, melainkan apa yang kita pikirkan tersebut kita serahkan
ke hati atau kita lanjutkan dengan perbuatan atau ucapan. Berhenti dalam hati
bukanlah hati kita tidak merasakan sesuatu melainkan berhenti dari hal yang menggalaukannya
kemudian menuju hati yang terpaut kepada Allah SWT.
Terimakasih...
Aminullah.
PMat B.
Ruang
dan waktu adalah dua hal yang selalu ada yang belum dapat terpikirkan ketidak
adaanya. Pikiranku tidak dapat menggapai ruang tanpa ada waktu didalamnya dan
sebaliknya pikiranku belum mampu menggapai waktu tanpa ada ruang didalamnya.
Kehidupan yang nyata atau relita dan pikiran yang bersifat imajiner selalu
terpaut oleh ruang dan waktu. Ketika kita menyadari akan ruang dan waktu kita
maka tentulah kita akan selalu bersyukur kepada Allah SWT. menyadari akan terus
berjalannya waktu, menyadari keterbatasan kita dalam berjalan diatas ruang dan
waktu. Hanya satu kata yaitu kematian yang kita ingat sebagai batas ruang dan
waktu kita didunia ini akan mengantarkan kita untuk sopan santun terhadap ruang
dan waktu. Namun ruang dan waktu tidak terbatas pada kematian melainkan itu
hanya terbatas pada fisik atau bentuk dari partikel dan material yang ada pada
diri kita.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar