- Elegi Ritual Ikhlas 11: Memahami makna Taubat dan Bertaubat Nasuhah
Taubat adalah bentuk kesadaran manusia akan
kekurangan, kelemahan, kesalahan dan ketidak berdayaannya manusia disisi Allah
SWT. Taubat bukanlah dilakukan hanya ketika menyadari telah melakukan suatu
kesalaha tetapi hendaklah kita selalu bertubat setiap waktu kita karena jika
kita masih bernafas maka tidaklah kita tahu dalam setiap hembusan nafas kita
itu mengandung suatu kesalahan dan kekhilafan, lebih-lebih dengan jaman
sekarang yang dikatakan bahwa ” dimana-mana ada dosa”.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.
- Elegi Ritual Ikhlas 12: Wasiat Muhammad
Nurikhlas kepada para cantraka..meretas sejarah peradaban manusia.
Wasiat merupakan sebuah pesan yang kiranya pesan
tersebut baik maka baguslah untyk dilaksanakan tetapi jika itu hal tidak baik,
maka tentu kita tidak bisa melaksanakannya. Peradaban manusia menurut para ilmuan dan para
filsuf itu ada berdasarkan penelitian dan kajian, misalnya peradaban pada masa
yunani kuna, atau peradaban manusia jaman archaic, tradisional sampai modern,
namun dibebrapa ruang dan waktu tertentu dan yang mungkin ada bahwa manusia
tetap dengan peradabannya dan hanya mengalami sedikit perubahan. Peradaban yang
hebat adalah peradaban yang menuju kebaikan, menuju kebersamaan, kenyamanan dan
kteguhan hati kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.
- Elegi Ritual Ikhlas 13: Memandang Wajah
Rasulullah...
Rasulullah SAW adalah tauladan bagi
seluruh umat manusia. Memandang wajah Rasulullah adalah menjadikan Rasulullah
sebagi tauladan hidup, sebagai pedoman dan refrensi mengarungi samudra
kehidupan. Ketika seorang mampu melaksanakan apa yang diwasiatkan dan
dicontohkan oleh Rasulullah maka yakinlah orang tersebut telah memandang wajah
Rasulullah dan semakin dekat akan wajah tersebut, tapi bukan hanya sekedar
memandang atau mengetahui melainkan sebagai landasan untuk berbuat.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.
- Elegi Ritual Ikhlas 14: Perjuangan Dewi
Umaya dan Muhammad Nurikhlas
Pertanyaan awal dan sederhana untuk diri kita
adalah Apa yang kita perjuangkan untuk hidup ini dan untuk siapa kita berjuang
?. Ketika kita menyadari akan diri kita dan dunia ini, maka pikiran kita akan
mulai terbbuka untuk menapakinya. Namun ketika aku bukanlah diriku, maka bisa
saja terjadi perjuanganku yang lampau beda dengan yang sekarang begitu pula
tujuan perjuangan itu sendiri. Keteguhan
hati didukung oleh keeratan pikiran dalam perjuangan adalah pondasi untuk bisa
melangkah lurus untuk menuju tujuan.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.
- Elegi Ritual Ikhlas 15: Melawan Hawa Nafsu
Andaikan saja semangat untuk melakukan hal yang
baik sama besarnya dengan hawa nafsu maka sungguh akan indah hidup ini. Hawa
nafsu manusia bukanlah memiliki dampak yang selamanaya salah, melainkan banyak
dampak ppositif yang terjadi karena adanya hawa nafsu. Jika manusia tidak
memiliki hawa nafsu maka mungkin peradaban manusia akan monoton, kkarena adanya
hawa nafsu manusia maka itulah yang mengac kemajua dan penemuan-penemuan baru.
Namun jika hawa nafsu itu adalah mencakup hawa maka pastilah akan lebih besar
berdampak negatif dan cara melawanya yaitu dengan menyibukkan diri untuk
melakukan hal yang baik sehingga tidak ada waktu untuk melakukan hal yang tidak
baik.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.
- Elegi Ritual Ikhlas 16: Menggapai Hamba
Bersahaja
Manusia adalah makhluk yang lemah, namun dalam hal
yang berbeda manusia begitu kuat. Lemah dan kuat tergantung setiap individunya
dan mengartikannya. Berserah diri karena menyadari akan kelemahan adalah hal
yang baik tetapi berserah diri tanpa adanya ikhtiar bukanlah hal yang baik.
Manusia melakukan ikhtiar sampai batas kemampuannya adalah orang yang kuat,
tetapi jika tidak menyadari kelemahannya atau batas kemampuannya maka sulit
untuk menuju kata bersahaja.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.
- Elegi Ritual Ikhlas 17 : Para Bagawat
Berlomba Menjunjung Langit...
Langit merupakan batas kemampuan
pengelihatan manusia secara indrawi mata. Artinya bahwa langit adalah batas
tertinggi yang kita dapat lihat dengan mata ini. Jika sesuatu yang tinggi
dijunjung lebih tinggi maka tentulah akan mengakibatkan pertambahan tinggi.
Ilmu dan pengetahuan yang kita miliki jika terus digali dan di tambaha maka
bisa dikatakan kita berusaha untuk menggali suatu yang dalam menjadi lebih
dalam dan menjunjung sesuatu yang tinggi menjadi lebih tinggi. Namun, ketika
menjujunjung sesuatu yang tinggi sedang kita masih dibawah maka alangkah lebih
baiknya kita mencoba untuk bisa menggapainya kemudian barulah berfikir untuk
menjunjungnya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.
- Elegi Ritual Ikhlas 18: Menggapai Hati Yang
Jernih...
Hati yang jernih
adalah ketika hati itu terbuka untuk kebaikan dan tertutup untuk keburukan.
Jernihnya air menandakan tidak adanya noda atau kotoran didalamnya melainkan
yang ada hanya air itu sendiri. Ketika air itu tidak jernih maka keinginan
untuk memgang, melihat dan apalagi meminumnya akan enggan bahkan pudar.
Begitulah halnya dengan hati, ketika masih ada titik hitam atau hal yang
negatif didalamnya, maka belumlah dikatakan jernih. Kita tidak akan menemukan
hati yang jernih itu tetapi kita dapat menggapai hati yang jernih itu.
Terimakasih...
Aminullah. PMat
B.
- Elegi Ritual Ikhlas 19: Tak Mampu Memikirkan
Kapan datangnya Kiamat.
Kiamat adalah rahasia Tuhan Yang Maha Esa,
Kiamat itu kita yakini pastilah akan datang, jika ada hidup maka ada mati, jika
ada pertemuan maka ada perpisahan. Kiamatnya setiap individual adalah kematiannya. Kiamat merupakan kejadian
yang mengakibatkan suatu kematian atau kerusakan besar pada alam dan seisinya,
Namun pada dasarnya kiamat yang sesungguhnya adalah habisnya kehidupan didunia
ini.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.
- Elegi Ritual Ikhlas 20: Metafisika Filsafat
Tatantangan dalam hidup ini adalah kemampuan untuk
menjelaskan yang ada dan yang mungkin ada pada ruang dan waktu yang tepat atau
sesuai. Jika menjadi guru, maka tantangannya adalah bagaimana mengadakan yang
mungkin ada pada siswa sehingga tersebut mampu mengadakan yang mungkin ada pada
dirinya sendiri. Seorang guru memiliki kuasa pada murid-muridnya untuk
menyalurkan ilmu-ilmu kebaikan dan ilmu-ilmu alam. Perkembangan zaman sekarang
ini membuat kekuasaan guru pada murid-murinya terbatas pada mengadakan yang ada
dan yang mungkin ada dengan tanpa boleh melakukan hal-hal yang sudah dibatasi
oleh undang-undang.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar