Jumat, 07 November 2014

Keikhlasan (21-30)

  • Elegi Ritual Ikhlas 21: Menggapai Ramai
Ramai bisa diartikan berdasarkan respon setiap indra, pikiran dan hati kita. Ketika telinga menngatakan ramai maka menandakan banyaknya suara yang terdengar, ketika mata mengatakan ramai maka menandakan keragaman apa yang terlihat. Ketika pikiran mengatakan ramai maka banyaknya hal terpikirkan dan ketika hati mengatakan ramai maka lebih menuju kerisauan. Keramaian berasal dari kata ramai yang menandakan lebih dari satu hal sebagai smesta pembicaraan, keramaian bisa membuat hati dan pikiran nyaman dan sebaliknya keramaian juga bisa menjadikan hati dan pikiran resah dan risau.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.

  • Elegi Ritual Ikhlas 22: Perkelahian Keburukan dan Kebaikan.
Keburukan dan kebaikan adalah kata yang sulit untuk ditempatkan dalam suatu kejadian atau suatu fenomena kehidupan. Ketika kita mengatakan itu baik, maka ada kemungkinan itu buruk dan sebailiknya ketika mengatakan itu buruk maka tidak menutup kemungkinan kalau itu baik, itulah kenapa dikatakan bahwa hidup ini adalah kontradiksi. Baik buruknya suatu fenomena, kejadian atau keyakinan terletak pada keputusan. Keputusan adalah penentu dari kata baik dan buruk, jika keputusan sudah dilepaskan maka barulah akan melahirkan keburukan atau keburukan.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.

  • Elegi Ritual Ikhlas 23: Menggapai Cinta Ilahi
Cinta adalah bahasa analog yang didalam pikiran saya bahwa cinta itu mencakup sebuah keharmonian. Sungguh luar biasa seorang hamba jika hidupnya menggapai cinta Ilahi. Ketika kita menyadari bahwa yang berkehendak akan kehidupan kita adalah milik Tuhan Yang Maha Esa, maka begitu indah jika bisa menggapai cinta-Nya. Jika cinta-Nya Tuhan Yang Maha Esa ada pada kita maka pastilah keharmonian menunggu kita, tapi bukan berarti untuk menjalani hidup ini selalu lurus melainkan memberikan suatu ujian adalah bentuk kecintaan-Nya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.

  • Elegi Ritual Ikhlas 24: Menggapai Doa dan Ikhtiar
Manusia pada kehidupan didunia untuk bisa menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat adalah ikhtiar dan doa. Ikhtiar dan doa merupakan cakupan kehidupan manusia, jika seorang menjalankan hidupnya hanya dengan ikhtiar dan tanpa do’a, maka ikhtiarnya hanya terbatas pada dunia atau diri saja, dan doa tanpa ikhtiar hanya mengakibatkan kekurangan dan keterpurukan di dunia. Jadi, untuk bisa menyelaraskan doa dan ikhtiar adalah dengan melakukan ikhtiar yang merupakan doa. Artinya bahwa disetiap ikhtiar yang kita lakukan selalu ada do’a didalamnya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.

  • Elegi Ritual Ikhlas 25: Menggapai Diri
Ketika kita menyadari akan diri kita maka pastilah kita akan berpikir dan merubahnya, namun pada kenyataanny seorang tidaklah bisa melihat atai menggapai dirinya tanpa orang lain atau kerabatnya. Jika aku bukan diriku, maka aku adalah apa yang aku ketahui tentang diriku, namun orang lain yang menilaiku akan mengatakan aku bukanlah seperti yang akau ketahui, tetapi aku adalah seperti orang tersebut yang menilai ketahui. Jadi, untuk bisa menggapai diri, kita membutuhkan yang namanya bercermin atau introspeksi diri dan meminta saran pendapat dari keluarga, kerabat atau orang lain tentang diri kita.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.

  • Elegi Ritual Ikhlas 26: Perlombaan Menjunjung Langit
Ketika kita mengatakan bahwa sesuatu itu dalam, maka pastilah ada yang lebih dalam dan begitu juga dengan luas, ketika kita mengatakan sesuatu itu luas maka pastilah ada yang lebih luas. Langit merupakan batas tertinggi pada jangkauan manusia namun dalam pikiran dan hati bahwa kita percayai ada yang lebih tinggi dari itu. Jadi, ilmu kita sungguhlah kecil, ilmu dan pengetahuan hendaklah selalu kita tamabah dan selalu kita cari dan cari sehingga sesuatu yang dalam bisa kita perdalam dan sesuatu yang tinggi bisa kita buat lebih tinggi, maka janganlah merasa puas dengan kebaikan yang pernah kita lakukan dan dengan ilmu yang kita miliki.
Terimakasih..
Aminullah. PMat B.

  • Elegi Ritual ikhlas 27: Silaturakhim Para Ikhlas
Ketika membicarakan keikhlasan maka selalu terpaud dengan hati. Hati manusia itu dibolak-balikkan, jadi hati seorang tidaklah akan selalu naik atau turun tetapi  ada kalanya naik dan ada kalanya turun. Keikhlasan merupakan tugasnya hati, namun hati bisa dipengaruhi oleh mitos dan logos. Ketika hati dibayang-bayangi dengan mitos, maka tentulah sulit untuk menuju ikhlas dan sebaliknya, jika hati ini dibayang-bayangi dengna logos dan keteguhan maka keikhlasan juga akan bisa digapai.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.

  • Elegi Ritual Ikhlas 28: Tasyakuran Ke Satu (Proyek 1)
Keyakinan dan kepercayaan merupakan tingkatan tertinggi pada ranah kehidupan manusia. Meyakini dan mempercayai dengan sepenuh hati akan adanya pengatur alam semesta dan seisinya yaitu Allah SWT. Jika dalam hidup ini ada yang realistik atau nyata maka ada juga yang namanya imajiner atau tidak nyata. Realistik atau nyata bisa diterima oleh akal pikiran manusia namun jika itu imajiner maka pikiran manusia akan bimbang atau belum tentu bisa diterima, sehingga itulah letaknya suatu keyakinan. Jika keyakinan sudah teguh maka pastilah pikiran ini kan luluh dan tentulah kita percaya bahwa hidup kita ini adalah sebuah amanah untuk menuju kehidupan berikutnya. Dengan meyakini itu, maka pastilah akan selalu bersyukur kepada Allah SWT dalam setiap waktu yang kita punya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.

  • Elegi Ritual Ikhlas 29: Tasyakuran Ke Dua (Proyek 2).
Ketika manusia dalam keresahan, kebingungan  dan kegundahan maka obat yang mujarat yaitu lupakan sejenak akan dunia dan kembali menuju hati dan pikiran untuk fokus kepada firmannya yaitu membaca alqur’an. Alqur’an adalah pedoman bagi seluruh umat manusia dan Allah maha mengetahui akan segalanya dan lemahnya manusia. Ketika alqur’an belum bisa dipahami oleh manusia maka Allah menghadirkan orang yang mulia sebagai contoh untuk bisa dilihat, didengar dan dipelajari jejak-jejaknya yang dihadirkan sama sperti yang lainnya yaitu manusia biasa supa kita bisa mngatakan bahwa kita juga bisa, Dialah Rasulullah SAW. Ketika kita menyadari akan hal tersebut maka pastilah kita akan bersyukur dengan hidup ini karena sebelum ini keadaan manusia begitu hina, gelap dan bukan menjadi manusia terutama kaum hawa.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.

  • Elegi Ritual Ikhlas 30: Tasyakuran Ketiga (Proyek 3)
Jika kita bersyukur kepada Allah SWt maka pastilah nikmatnya akan ditambah kepada kita, namun jika kita tidak mensyukuri nikmat-Nya maka Allah mengingatkan bahwa azab dari Allah sungguhlah pedih. Ketika kita diberikan sesuatu oleh orang lain maka tentu kita mengucapkan terimakasih meskipun terimakasih itu tidak terdengar oleh orang tersebut, apalagi hal yang diberikan adalah sesuatu yang sangat kita butuhkan maka pastilah kita seolah berhutang budi besar kepada orang yang memberikan kita sesuatu tersenut, namun kita lupa bahwa pemberian itu adlah dari Allah SWT, semua yang kita punyai, semua yang kita usakan untuk didapatkan adalah dari Allh SWT, bahkan oksigen yang kita hirup setiap hari tanpa habis-habisnya dan jika tidak ada pastilah kita mati, itu merupakan pemberian yang tak ternilai yang sepantasnya dan seharusnya kita syukuri dalam hidup ini.
Terimakasih...
      Aminullah. PMat B.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar