Selasa, 28 Oktober 2014

Rekaman dalam Pembelajaran

           Tindakan, tulisan, ucapan, pikiran dan bahkan keyakinan membutuhkan pertanggung jawaban kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun, pada dasarnya juga harus bisa dipertanggung jawabakan kepada sesama manusia. Misalkan ucapan, jika ucapan tersebut merupakan sebuah hal yang harus disebarkan atau dijadikan refrensi dalam kehidupan, maka ucapan tersebut juga menentukan perjalanan tindakan seorang. Dalam peroses pembelajaran baik untuk sekolah atau perguruan tinggi seorang guru yang kreatif akan dilihat berbeda dari guru yang monoton atau yang lurus-lurus saja. Merekam materi merupakan hal yang kreatif yang bisa mengefesienkan waktu, memfokuskan perhatian siswa, melatih pendengaran dan melatih untuk bisa merefleksikan. Artinya bahwa alat-alat indera bisa diperguanakan tidak hanya menulis saja. Hal ini juga bisa dikatakan melatih kemandirian dan penguatan dalam belajar karena dirumah diputar kembali dan tanpa bimbingan atau pengawasaan.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Rekaman (Audio) Berbagi Perkuliahan Filsafat (Ilmu) oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A)

Pendidikan Islam

           Pendidikan Islam sederhana namun penerapan atau aplikasinya yang sulit karena berorientasi pada hati atau keyakinan. Pendidikan karakter sangatlah jelas terdapat pada ajaran islam dan mungkin pada agama yang lain juga. Sangat jelas bahwa islam memerintahkan untuk setiap orang menuntut ilmu atau memiliki ilmu. Manusia diciptakan memiliki akal pikiran, islam menyerukan kepada manusia untuk berpikir mengenai alam dan mengggunakan pikiran untuk bisa mengerti akan kebesaran-Nya. Dan hal yang jelas bisa diambil dalam dunia pendidikan khusunya dalam peroses belajar mengajar adalah KETELADANAN. Artinya bahwa, kurikulum, aturan dan apapun namanya ketika diterapkan disekolah untuk memperbaiki karakter tanpa adanya keteladanan dari yang menyampaiaknnya maka itu hanya sebatas harapan. Menjadi teladan baik ucapan, tingkah laku dan semua bagian yang dilihat oleh siswa atau orang lain, maka itu adalah pembelajaran karakter.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Urgensi Filsafat dalam Pendidikan Islam Untuk Pendidikan Karakter )

Harapan yang Imajiner

    Pendidikan ataupun hal yang baik pasti memiliki kendala dalam pelaksanaannya, lebih-lebih jika mencakup ranah yang luas seperti di negara Indonesia ini. Bisa dilihat pada suatu insatansi pendidikan, anggap saja sebuah universitas, maka pasti didalam satu universitas pasti memiliki banayak kendala atau permasalahan dalam kinerja borokrat ataupun masyarakat atau pihak yang terlibat didalamnya, bisa karena aturan yang belum terlaksanakan atau belum bagus untuk universitas tersebut atau faktor lainnya. Harapana atau impian bisa saya katakan adalah sebuah yang imajiner yang jika itu bisa dilaksanakan, maka kita optimis akan lebih baik. Permasalahan dan atau solusi yang tercantum dalam surat terbuka diatas merupakan permasalahan yang terbuka dan diketahui oleh banyak pihak yang berkuasa untuk melaksanakannya, namun negara ini pendidikannya dicampuri dengan politik, bisnis dan kepentingan-kepentingan tertentu.Sehingga harapan atau impian kita sebatas pada imajiner untuk saat ini dan pada harapan terdapat harapan lagi yaitu harapan untuk terealisasikannya harapan imajiner tersebut pada ruang dan waktu berikutnya.
Terimakasih..
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Surat Terbuka Imajiner Untuk Presiden Imajiner)

Aplikasi Kurikulum 2103

   Kurikulum 2013 dan kurikulum-kurikulum sebelumnya secara umum tentunya bertujuan untuk mewujudakan tujuan pendidikan itu snediri. Menurut pemahaman saya bahwa Kurikulum 2013 lebih mengutamakan pada produktif, kreatif, inovatif, kredibel dan kemandirian. Jadi dalam kurikulum 2013 baik guru maupun siswa diharapkan lebih produktif, kreatif, inovatif, kredibel dan mandiri dalam mengaplikasikan kurikulum 2013. Jika seorang gurunya monoton maka kemungkinan siswanya akan lebih mengetahui dari gurunya karena tuntutan K-13 supaya siswa menemukan sendiri dan belajar lebih ekstra sendiri sehingga siswa pasti memiliki jalan seperti banyak bertanya dan bahkan bimbingan belajar dirumah, ini jika siswa sadar akan K-13. Dengan demikian bahwa guru dan siswa lebih mandiri meskipun guru hanya sebagai pembenar atau fasilitator dalam pembelajaran. Kurikulum 2013 bisa dilihat hasilnya ketika nanti sudah diberlakukan untuk beberapa waktu kedepan, karena meskipun itu hal yang bagus tapi aplikasinya sangat menentukan, teori bagus tapi praktik kurang bagus maka akan tidak bagus.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Tantangan dan Harapan Kurikulum 2103)

Kurikulum 2013

    Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan serta pengalaman paka-pakar pendidikan di Indonesia terkait pembelajaran baik didalam negeri dan luar negeri menghasilkan kurikulum terus berganti hingga yang sekarang adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan saintifik yaitu peroses pembelajaran yang menurut saya yitu dari siswa oleh siswa dan untuk siswa, artinya bahwa siswa sebagai pusat pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator, motivator, menyempurnakan dan bahkan mungkin juga jadi penonton. Kurikulum 2013 bisa diterapkan karena diharapakan siswa bisa belajar sendiri karena danya buku-buku belajar, teknologi atau internet untuk mencari bahan belajar dan untuk meningkatkan kerja sama serta mental siswa, namun bagaimanapun bahwa kurikulum 2013 adalah buatan manusia, maka banyak kekurangan didalamnya. Sebagai contoh bahwa pada masa lampau yang hanya menggunakan metode konvensional, tapi beliau-beliau yang dulu memiliki kecerdasan dan kemampuan yang bahkan lebih dari siswa atau mahasiswa yang sekarang yang menggunakan begitu banyak pendekatan dalam peroses pembelajaran. Siswa yang masih dibangkau SD, jika dituntut untut untuk menemukan, bertanya dan samapai menyimpulkan suatu materi, maka menurut saya belum tepat karena masih tahap membutuhkan bimbingan dan kedekatan emosioanal dalam peroses pengenalan. Jadi, kurikulum 2013 memang bagus dan metode pembelajaran yang tepat yaitu banyak sekali, khusunya pendekatan saintifik, penemuan dan metode-metode lain yang berpusat pada siswa.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Metode Pembelajaran yang Cocok untuk Kurikulum 2013)

Pembelajaran Dikelas

    Peroses pembelajaran dikelas baik SD hingga Perguruan Tinggi, yang diutamakan adalah bagaimana siswa senang dalam belajar. Ketika senang dalam belajar dan menyukai materi pembelajaran, maka itu merupakan awal untuk menuju kesuksesan seorang guru dalam mengajar. Peroses pembelajaran pada siswa tidak terbatas papan tulis melainkan semua sarana dan prasarana yang ada untuk digunakan untuk mensukseskan peroses pembelajaran. Metode pembelajaran sudah banyak dan tinggal dipilih. Pada materi tertentu sangat bagus jika berbentuk kontekstual dan lebih meningkatkan keaktifan serta pemehaman siswa maka dibutuhkan praktik atau bagaimana aplikasi materi tersebut yang diajarkan, sehingga siswa dapat mengetahui dan menerapkan teori sudah yang didapatkan yaitu dengan praktik.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Foto Pembelajaran Matematika SD)

Senin, 27 Oktober 2014

Tanya Jawab Antara Mahasiswa dalam Kuliah Filsafat

Tanya Jawab Antara Mahasiswa dalam Kuliah Filsafat Ilmu, Tanggal 23 Oktober 2014
Dosen Prof. Dr. Marsigit, M.A.

Tanya Jawab Antara Aminullah, Daud dan Nunung Megawati

Pertanyaan dari Daud;
1.      Apa yang dimaksud dengan yang ada dan yang tidak ada ?
2.      Apakah yang dimaksud dari batasan mempunyai keterbatasan ?
3.      Mengapa filsafat disebut induk dari ilmu pengetahuan ?
4.      Bagaimana cara berinteraksi dalam ilmu matematika di masa kuno ?
5.      Benarkah keseimbangan dinyatakan perbedaan. Mengapa demikian ?

Pertanyaan dari Nunung Megawati:
1.      Setelah mempelajari Ilmu Filsafat apakah manfaat yang anda peroleh berkaitan dengan kehidupan anda?
2.      Jika spiritualitas tidak ada dalam hati manusia, apakah batasan pikiran masih ada dalam hati manusia itu?
3.      Apakah jaringan sistemik hidup manusia?
4.      Apakah perbedaan antara logika dan penalaran?
5.      Sebenarnya apa hakikat dari mitos dan logos menurut anda?

Pertanyaan Aminullah untuk Daud
1.      Ketika ada pikiran dan kenyataan, maka peran yang lebih dulu yang mana ?
2.      Jika aku bukan diriku, maka apakah ada kebenaran yang obyektif itu ?
3.      Ketika kita meyakini bahwa permasalahan itu selalu ada solusinya, maka apakah ada batasan dari ikhtiar itu ?
4.      Seperti apakah perbedaan antara logos dan mitos itu ?
5.      Seperti apakah landasan atau ukuran sehingga seseorang dikatakan filsuf ?

Pertanyaan Aminullah untuk Nunung Megawati
1.      Seperti apakah pemikiran yang logis itu?
2.      Apakah yang kontradiksi dalam matematika?
3.       Ketika keyakinan/hati dibimbangkan dengan pikiran dan kenyataan, maka apa solusi yang kita lakukan?
4.       Apakah pendapat anda tentang, ada yang tak berhingga sedangkan hidup ini berhingga?
5.      Ketika ada kata formal, adakah kata non formal dalam filsafat mohon dijelaskan!

TANYA JAWAB DALAM BENTUK DIALAOG

Daud :
Apa yang dimaksud dengan yang ada dan yang tidak ada ?

Aminullah:
Yang ada dan dan yang tidak ada adalah hal yang kontradiksi, artinya ketika dia ada maka tidak mungkin tidak ada dan sebaliknya ketika dia tidak ada maka tidak mungkin ada, ini berlaku untuk satu atau lebih subyek tapi tidak untuk semua subyek dan tergantung ruang dan waktunya. Yang ada bisa diaakan dari yang mungkin ada, mengadakannya bisa dalam pikiran, pengalaman atau dari pengolaborasian antara pikiran dan pengalaman. Ada pada diri kita sekarang belum tentu ada untuk kita selanjutnya, karena manusia itu bisa mereduksi dan melupakan. Yang tidak ada pada diri kita adalah hal yang tidak ada, beda dengan yang mungkin ada.

Daud :
Apakah yang dimaksud dari batasan mempunyai keterbatasan ?

Aminullah:
Batasan dan keterbatasan merupakan kata yang mirip namun memiliki makna yang berbeda. Keterbatasan adalah sifat dari batasan itu sendiri. Batasan adalah suatu titik yang tidak bisa dilewati sesuatu, sehingga keterbatasannya yaitu sifat bahwa ketidak mampuan melewati batas tersebut. Jika berbicara mengenai seorang, maka batasan adalah titik dimana orang tersebut tidak bisa melewatinya, jika diintensifkan maka cukup sampai titik batasan tersebut dan tidak bisa digali dalam lagi karena adanya batasan begitu pula jika ekstensipkan, jika berpikir luas maka tidak bisa lebih luas dari batasan tersebut, sehingga kterbatasannya adalah tidak mampu berpikir sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya karena batasan tersebut. Jadi, batsan itu menghasilkan sifat keterbatasan.

Pendidikan SD

          Pendidikan dan khusunya dalam peroses pembelajaran di Indonesia sangatlah luar biasa dibandingkan beberapa negara yang lain, sebagai salah satu contoh dalam pembelajaran di jenjang SD. Di Indonesia, pembelajaran untuk siswa SD sudah diberikan pengetahuan yang begitu banyak dibandingkan dengan negara-negara lain yang masih dalam tahap pengenalan.  Meski deminkian, di Indonesia siswa-siswa mampu untuk mengemaban pengetahuan dan materi yang banyak teresebut, hanya saja pada guru belum menanamkan pada di siswa untuk bisa membuat siswa senang dalam belajar. Hal yang paling utama tanggung jawab guru yaitu membuat siswa senang dalam belajar, membuat siswa aktif dalam belajar. Jika hal tersebut bisa terealisasikan di Indonesia, maka kita optimis bahwa Indonesia jauh lebih baik dari negara lain.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B. (Pbm Mat S1 PGSD Wates Go Internasional)

Mitos

     Mitos adalah suatu kepercayaan atau keyakinan yang lahir tnapa adanya pembuktian dan penelitian, namun mitos-mitos tersebut diceritakan secara turun temurun dari generasi-kegenerasi. Mitos tidaklah selamanya salah, namun belum tentu juga benar karena belum adanya pembuktian nilainya kebenaranya. Keyakinan tanpa pemikiran dan pengkajian akan kebenarannya maka akan membawa kehampaan. Manusia diciptakan memiliki akal pikiran supaya bisa digunakan untuk mengkaji kebenaran supaya bisa terhindar dari mitos. 
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Pemberontakan Para Mitos)

Minggu, 26 Oktober 2014

Sombong

      Sombong adalah prilaku seorang yang merasa paling benar diantara yang lain. Ketika seorang memiliki ilmu dan pengetahuan yang banyak, maka sifat yang sangat rawan yang mendekati adalah kesombongan. Kesombongan akan menghampiri siapapun jika pada diri seorang tidak memiliki etika dan estetika. Ketika hati seorang sudah digelapkan dengan kesombongan, maka itu artinya orang tersebut hanya memandang akan kelebihan pada dirinya dan memandang kekurangan yang ada pada orang lain. Kesombongan lahir karena karena belum menyadari begitu lemahnya manusia, dan begitu kecil ilmunya manusia dihadapan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga introspeksi diri sangat penting untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan diri sendiri.
Terimaksih..
Aminullah. PMat B.(Elegi Pemberontakan Para Sombong)

Etik dan Estetika

      Etik dan estetika berada pada hati manusia. Meski etika dan estetika berada pada manusia, namun  untuk menuju hati diperlukan juga pikiran untuk mempertimbangkan seaui dengan pengetahuan dan ilmunya. Etik dan estetika adalah landasan yang jika diaplikasikan dalam hidup, maka akan membawa menuju keharmonian. Untuk bisa hidup bermasyarakat sangat dibutuhkan etik dan estetika, ketika tidak ada etik dan estetika, maka pandangan untuk berjalan dalam mengarungi ruang dan waktu akan mondar mandir karena artinya hati pasti dikacaukan oleh fondasi yang merutnuhkan kehidupan. 
Terimakasih..
Aminullah. PMat B.(Elegi Pemberontakan Para Etik dan Estetika)

Mencerdaskan Siswa

      Siswa cerdas merupakan keberuntungan atau hal yang baik bagi seorang guru. Namun, secerdas-cerdasnya siswa tidaklah mampu menandingi ilmu dari guru, harapannya. Guru adalah teladan bagi siswanya. Guru diharapkan mampu menjadikan siswa mencjadi cerdas, pintar dan berbudi nurani yang luhur. Pada pembelajaran matematika, untuk mewujudkan tujuan guru pada siswanya, maka guru diharapkan lebih kreatif sehingga siswa bisa seanang dalam belajar matematika. Jadi, dalam proses belajar mengajar, peran guru yang utama adalah untuk mampu membuat siswa senang dalam belajar, mampu memahami siswa dan memberikan kebutuhan siswa.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Permintaan Si Murid Cerdas Kepada Guru Matematika)

Introspeksi Diri

    Aku bukan diriku, jadi bagaimana aku bisa menjadi diriku. Kalimat ini mengatakan bahwa adanya peran ruang dan waktu sehingga aku bukan diriku, aku tidak akan mampu menjadi diriku karena waktu terus berjalan. Jadi siapakah diriku ?. Diriku adalah diriku pada ruang dan waktu yang sama namun tidak ada waktu yang sama. Kita hanya mampu mencari dan berikhtiar untuk mengenal diri dan kekurangan kita meskipun kita sebatas mengetahui apa yang kita ketahui tentang diri kita. Jadi, aku adalah apa yang aku ketahui. Jika orang lain yang mengatakan siapa aku, maka aku adalah apa yang dia ketahui tentang aku. Untuk bisa lebih dekat dengan pengetahuan tentang diri kita dibutuhkan refleksi dan instrospeksi diri.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Menggapai Diri)

Melihat Wajah Sendiri

      Wajah secara fisikis dapat dilihat pada cermin atau gambaran orang lain, namun wajah secara harfiah disini yaitu meliputi isikis dan jasmaniah, hati dan pikiran. Ketika kita melihat diri kita maka kita tidak akan mampu melihat, apalagi mencela dan merendahkan orang lain. Artinya bahwa ketika kita mampu melihat diri kita maka begitu banyak noda, aib dan kegelapan yang pernah kita lakukan, namun semuanya itu belum dikeluarkan oleh Tuahn Yang Maha Esa, baru hanya setetes yang dikeluarkan dan diketahui oleh orang lain. Jadi, hidup ini dan mempelajari filsafat adalah untuk bisa mengenal diri kita, untuk bisa menyadari begitu lemah dan kecilnya kita dihadapan Tuahan Yang Maha Esa.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Seorang Hamba Menggapai Wajah)

Sabtu, 25 Oktober 2014

Patung Filsafat

    Patung filsafat adalah sikap dan sifat pada seorang yang menimbulak kemonotonan pada dirinya karena belum mampu menguasai hati dan pikirannya. Artinya menguasai disini yaitu ketika belum menguasai maka yang menguasai adalah orang lain atau syaitan. Yang ada dan yang mungkin adalah kajian kita dalam filsafat supaya mampu mengenal filsafat itu sendiri. Ketika ada di katakan patung filsafat maka sungguh hal yang tidak kita harapkan karena jika dikatakan patung maka cukuplah dia selalu ditempatnya tanpa ada kemajuan dan perubahan yang lebih baik, itulah patung. Manusia diberikan akal pikiran dan hati oleh Tuhan Yang Maha Esa supaya tidak menjadi patung, namun menggunakannya sehingga menyadari akan kebesaran-Nya. Orang yang berilmu jika tidak digunakan maka juga dinamakan patung karena hanya sebuah hiasan untuk dirinya, orang yang mempertahankan sifat-sifatnya tanpa menuju yang lebih baik juga bisa diakatakn menjadi patung.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Pemberontakan Patung Filsafat)

Tujuanku Belajar Filsafat

      Belajar Filsafat bukan hanya berharap untuk mengerti apa itu dan bagaimana filsafat itu, tetapi belajar filsafat juga saya berharap saya bisa gunakan dan bermanfaat dalam hidup saya dan membawa menuju kebahagiaan akhirat. Begitu halnya dengan belajar ilmu-ilmu lainnya yaitu semata untuk menuju kehidupan yang harmoni dunia dan kahirat. Belajara filsafat juga bertujuan supaya kita mengenal filsafat kita sneidiri, karena filsafat adalah diriku snediri. Jika filsafat itu adalah diriku dan aku mengetahuinya maka tentulah hidupku adalah filsafat, dan filsafatku adalah hidupku.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Jargon Pengakuan Subyek Belajar Filsafat)

Guru Menggapai Siswa

      Kehidupan di dunia merupakan persinggahan untuk menuju kehidupan akhirat. Hidup ini dipenuhi dengan persimpangan-persimpangan yang dituntut kita untuk melalui salah satunya supaya bisa mencapai tujuan yang kita harapkan. Begitu pula jika kita menjadi guru. Guru dalam menjalankan tugasnya atau amanah yang embannya pastilah menemukan jalur-ljalur yang bercabang yang diantara jalur tersebut ada yang menuju keberhasilannya sendiri, ada yang menuju keberhasilan murid-muridnya dan ada yang menuju ketidakberhasilan baik murid, dirinya atau keduanya, namun tentu jalur yang kita harapkan adalah jalur yang membawa keberhasilan kita, murid kita, keluarga, bangsa dan negara kita yaitu keberhasilan semua lini didunia dan akhirat. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut guru tentunya berusaha untuk menggapai siswanya, bagaimana bisa mengantarkan siswa ke suatu tujuan jika tidak mampu menggapai siswa, jadi guru hendaknya mengerti kebutuhan dan mengenal siswanya. Namun sebelum dari itu seorang guru harus berusaha mengenal dirinya sendiri. Bagaimana kita membawa orang jika kita tidak bisa membawa diri sendiri. Jadi, kuncinya yaitu Ikhtiar dan berdo'a supaya jalan yang kita pijak adalah jalan yang benar.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Seorang Guru Menggapai Siswa)

Jargon Subyek dan Obyek

      Subyek dan Obyek. Obyek tidak dikatakan obyek jika tidak memiliki subyek, namun pada ruang dan waktu berbeda obyek bisa menjadi subyek. Begitu pula dengan subyek, pada ruang dan waktu yang lain bisa menjadi obyek. Kelakuakan obyek tergantung pada subyeknya, jika obyek diakatakan tersenyum maka subyeknya juga mengalami tersenyum. Jadi obyek dan subyek saling terikat satu sama lain, itulah jargonnya. Tuhan Yang Maha Kuasa maha mengatur segala-galnya supaya saling bisa memberi kemanfaatan. Jargon subyek yaitu untuk mempertahankan dirinya sendiri sedangkan jargon obyek digunakan untuk melindungi dirinya sendiri, dengan kata yang berbeda bahwa mempertahankan dan melindungi bisa sejalan dalam aplikasinya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Jargon Pertengkaran Antara Subyek dan Obyek)

Jargon Subyek

Jargon subyek meliputi yang ada pada subyek itu snediri, karena jaron itu adalah pengenal dan bisa juga tujuan subyek itu. Pada subyek terdapa pembuat, penentu, pengemaban, pemangku dan lain sebagainya. Pembuat, penentu, pengemaban, pemangku dan lainnya itu adalah subyek itu sendiri, jika tidak ada maka bukanlah dia diakatakan subyek. Sifat-sifat subyek adalah predikat, sifat-sifat tersebut atau predikatnya bisa dikenal itu miliknya karena menggunakan jargonya subyek. Untuk mengetahui suatu subyek maka pelajarilah juga sifat-sifatnya melalui jargonya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Jargon Para Subyek)

Jargon Obyek

     Obyek tidak dikatakan obyek jika tidak memiliki subyek, namun pada ruang dan waktu berbeda obyek bisa menjadi subyek. Begitu pula dengan subyek, pada ruang dan waktu yang lain bisa menjadi obyek. Kelakuakan obyek tergantung pada subyeknya, jika obyek diakatakan kekacauan maka subyeknya juga mengalami kekacauan. Jadi obyek dan subyek saling terikat satu sama lain, itulah jargonnya. Jargon subyek terdapat pada subyek dan ada juga pada obyek begitu juga sebailiknya jargon obyek terdapat pada obyek dan ada juga pada subyek, hal ini karena obyek bisa menjadi sybyek dan subyek bisa menjadi obyek tergantung pada ruang danwaktunya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Jargon Para Obyek)

Kebaikan dan Keburukan

      Kebaikan dan Keburukan adalah dua hal yang kontradiksi yang artinya terdiri dari dua unsur yang berbeda yaitu kebaikan dan keburukan. Jika ada dua maka timbulnya kontradiksi atau kata baik dan buruk karena adanya membandingkan diantara keduanya. Ketika kita mengatakan itu baik berarti kita sudah mengetahui yang buruk, begitu juga ketika kita memvonis itu buruk maka harusnya kita mengetahui dulu yang namanya baik. Untuk bisa menyimpulkan kata baik dan buruk maka kita harus mengerti jargonnya masing-masing. Untuk mengerti jargon kebaikan dan jargon keburukan tentu dengan ilmu dan pengetahuan, jika ilmu tidak mampu menggapainya maka menggunakan hati yang ikhlas karena Tuahan Yang Maha Esa. Jadi, jangan langsung atau terburu-buru mengatakan itu kebaiakan atau keburukan sebelum menguji, mengkaji dan menganalisis jargonnya dengan ilmu yang sesuai ruang dan waktunya supaya akibatnya tidak keliru.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Jargon Kebaikan dan Keburukan)

Tradisional dan Inovatif

      Jargon adalah identitas dan bisa juga tujuan pada sang yang punya jargon tersebut. Jargon tradisional, jargon inovasi, jargon guru tradisional dan jargon guru inovasi memiliki perbedaan-perbedaan didalamnya. Ketika jargon yang melekat pada diri tidak kita pahami, maka bagaimana memahami jargon orang lain. Jargon tradisionala haruslah diketahui sehingga dikatakan jargon tradisional, begitu pula dengan jargon inovatif. Jargon tradisional adalah jargon yang menunjukkan bahwa dia tradisional artinya jargonya memperahankan ketradisonalnya itu, begitu pula jargon inovatif adalah jargon yang menggambarkan keinovatifannya tersebut. Jika tradisional mau atau berharap menjadi inovatif maka dia harus mempelajari jargon inovatif itu sendiri. Pad dunia pendidikan, guru tradisionala jika tidak menuju guru yang inovatif maka dia dan anak didiknya akan menjadi tradisional juga sehingga sulit untuk mengarungi dunia modern dan inovatif sekarang ini, jadi Guru yang inovatif adalah guru yang mempertahankanketradisionalanya namun mampu menjadi yang inovatif.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Jargon Pertengakaran Tradisional dan Inovatif)

Jejaring stigma

     Stigma adalah sikap atai sifat pada diri seorang yang lebih cendrung membawa ke hal yang negatif. Stigma tidak selamanya tidak dikatakan membawa ke hal yang negatif, misalkan sebuah ambisius, jika stigma tersebut pada penguasa atau pemimpin yang menginginkan kekuasaan tanp kesejahteraan maka akan membawa ke hal yang negatif, tetapi jika pada seorang peserta didik dan berambisi untuk belajar maka itu tidaklah hal yang negatif. Stigma dari orang lain haruslah dikaji, dipertimbangkan dan dianalisi secara filsafat sesuai ilmunya, dengan melakuan hal tersebut kita berusaha untuk melakukan hal yang terbaik dalam mengambil keputusan. Namun harus diikuti dengan sabar dan ikhlas supaya jika ada hal yang ditemukan tidak sesuai harapan, kita tidak jatuh kelubang yang negatif.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Jejaring Stigma)

Kemampuan Otak

    Kemampuan otak secara umum, khusus dan dikenal adalah berpikira. Ketika mengatakan bahwa kita berpikir maka akan terlintas bahwa itu adalah peran otak kita. Kemampauan otak sungguh luar bisa, satu otak yang berada pada satu raga dan yang berukuran kecil mampu menyimpan dan memikirkan banyak hal, ternyata sungguh luar biasa pemberian Tuahan kepada kita semua. Otak yang kecil memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing yang berbeda dalam kerjanya. Sungguh kita tidak menyadari hal itu, itulah kenapa aku belum mengetahui diriku.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Membongkar Mitos Teori Kemampuan Otak)

Standar dan Peroses

     Standar dan Peroses memerlukan sebuah kjargon masing-masing sebagai pengenal dan tujuan padanya. Standar dan peroses pada ruang dan waktu tertentu berjalan sesjajar, namun juga pada ruang dan waktu tertentu berjalan berpotongan dan bisa juga berjalan bertolak belakang. Standar adalah acuan dalm melakukan sebuah peroses sehingga tujuan bisa tercapai dan peroses adalah langkah yang dilakukan untuk memperlihatkan standar tersebut. Kita harus mengenal standar supaya bisa berperoses dan dalam berperoses tidak melenceng jauh dari standar yang sudah ada supaya tujuan bisa tercapai. standar dan peroses dalam mengkolaborasikannya tidak cukup dengan formalnya tetapi juga dengan normatifnya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Jargon Pertengkaran Standar dan Peroses)

Jumat, 24 Oktober 2014

Stigma

      Stigma adalah sikap atau sifat yang ada pada diri kita yang membawa menuju ke hal yang negatif, Stigma bisa dihindari dengan mengetahui bahwa stigma pada diri kita adalah hal yang tidak baik dan hiasi pikiran dan hati kita dengan selalu mengingat-Nya. Kekuasaan, ketenaran, kekayaan dan kewibawaan seorang dapat diruntuhkna dengan stigma-stigma dari orang lain dan atau dirinya sendiri. Jika kita lihat kekacauan,peperangan-peperangan besar yang terjadi baik pada masa yang lampau ataupun masa sekarang yang lebih mendominasi penyebabnya yaitu stigma itu sendiri. Bangsa lain yang ingin mengacaukan atau mengausai bangsa kita, jika menyadari tidak mampu dengan militer maka kemungkinan bisa dengan stigma, untuk itu mari kita bentengi diri yang lemah ini dnegan selalu mengingat-Nya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Kerajaan Stigma)

Sastra yang Mudah dan Sulit

       Sastra adalah sebuah karya yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu atau menggambarkan sesuatu. Sastra atau apapun itu pastilah ada yang sulit dan mudah, artinya bahwa ada selalu ada kontradiksi. Kata sulit bisa timbul karena adanya kata mudah. hal ini menunjukkan bahwa pastilah ada pembanding diantaranya barulah bisa disimpulkan pendapat tentang sulit dan mudah, begitu juga kata cantik dan jelek. Tidak ada kata cantik ketika belum melihat yang lain sebagai pembandingnya, begitu juga susah, senang, baru, lama dan kata-kata lainnya. Sulit dan mudahnya tergantung ilmu yang ada pada diri kita, orang lain mengatakan mudah belum tentu menurut kita, bahkan sulit untuk kita yang sekarang belum tentu sulit untuk kita yang besok.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Menggapai Sastra)

Kanopi

      Kanopi bisa menjadi apa saja tergantung bagaimana memandangnya pada ruang dan waktu. Namun pada khusunya kanopi mencakup yang hidup dan yang mati. Ketika memandang kanopi dengan mata yang terbuka tanpa banyak pertimbangan dari logos-logos maka bisa membuat kita masuk dalam kanopi yang keliru. Dalam memilih dan memutuskan suatu hal sangat diperlukan kajian-kajian berdasarkan ilmu dan pengetahuan yang sudah kita dapatkan sehingga kanopi yang kita orientasikan bisa menjadi keputusan yang benar.
terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Memahami Sang Kanopi)

Kesempatan Guru

         Seorang yang sadar akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa pastilah selalu bersyukur akan segala yang ada dan yang mungkin ada. Sebaik-baik waktu yang digunakan adalah ada waktu untuk kita menngintrospeksi diri sendiri. Orang yang belajar filsafat mampu melihat dirinya sendiri. Belajar filsafat bisa membuat kita paham akan kesempatan itu, raihlah kesempatan denga belajar, membaca, bertanya, berpikr, sabar dan ikhlas. Guru yang mampu meraih kesempatan adalah guru yang mampu mewujudkan tujuan sisiwanya dalam belajar, guru yang mampu mengerti siswanya, guru yang dibanggakan dan dikagumi oleh para siswanya. Jadi, guru memberikan kesempatan yang luas bagi siswa untuk bisa meneladani gurunya dan memberikan kesempatan siswanya menjadi lebih baik dari dirinya setelah diajarkannya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Seorang Guru Menggapai Kesempatan)

Kekacauan Pikiran

       Hidup ini dipenuhi dengan permasalah, sehingga dengan permasalah tersebut kita mampu menjadi lebih baik.Masalah dalam hidup adalah sebuah ujian yang harus dicari solusinya, jika masalahnya adalah mitos maka solusinya adalah logos. Ketika masalahnya terdapat dalam pikiran maka kita sering menyebuutnya, bingung dan pikiran kacau. Pikiran kacau perlu disyukuri karena pikiran kacau menunjukkan bahwa kita sedang berpikir. Orang yang berpikir berarti dia lebih dari makhluk didunia laiinya. Ketika pikiran kacau maka janganlah sampai turun ke hati, karena jika pikiran kacau maka keyakinan hati obatnya tapi jika hati yang kacau maka itu bertanda kita kalah dengan syaitan.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Pemberontakan Para Logos)

Peran Guru

    Guru, Pengajar atau Pendidik adalah orang yang berperan penting unuk memajukan suatu bangsa dalam semua bidang. Tidaklah ada presiden jika tidak ada guru dan banyak contoh lainnya. Guru memiliki amanah ubtuk membuat anak didiknya menjadi lebih baik dari sebelum diajarkan oleh guru. Perkembangan jaman yang di tandai dengan kemajuan SDM, teknologi dan bidang-bidang lainnya menuntut seorang guru untuk mampu mendidik anak didiknya supaya bisa memajukan bidang tersebut lebih dari sekarang. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut guru haruslah kreatif karena jika tidak kreatif maka sulit untuk membuat siswanya lebih baik dari kemajuan IPTEK yang ada. Apalagi jika disekolah-sekolah pelosok sangatlah penting kreatif guru supaya siswanya tidak ketinggalan pengalaman dan pengetahuan sesuai dengan daerah-daerah perkotaan. 
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Wancara dengan Prof.Dr.Marsigit,M.A. Bidang Pendidikan)

Elegi Berfilsafat

      Jebakan filsafat adalah lawan dari keadaan dimana seharusnya kita  berada yaitu meliputi ruang dan waktu.Kita akan terjebak jika kita tidak mampu menyadari ruang dan waktu dimana lita berada. Jebakan bisa dikatakan banyaknya sebanding dengan banyaknya perbuatan baik, karena lawan dari sesuai dengan ruang dan waktu adalah jebakan dan jebakan itu sesuatu yang tidak baik karena bukan pada waktu dan ruang yang tepat. Sesuatu yang baik jika tidak tepat ruang dan waktunya maka menjadi tidak baik. Jadi, dalam hal ini untuk menghindari jebakan, maka pelajarilah hidup ini dengan perbanyak ilmu, pengalaman dan berdo'a kepada Yang Maha Kuasa.
Terimakasih...
Aminullah PMat B.(Elegi Wawancara Orang Tua Berambbut Putih)

Jebakan

     Jebakan filsafat adalah lawan dari keadaan dimana seharusnya kita  berada yaitu meliputi ruang dan waktu.Kita akan terjebak jika kita tidak mampu menyadari ruang dan waktu dimana lita berada. Jebakan bisa dikatakan banyaknya sebanding dengan banyaknya perbuatan baik, karena lawan dari sesuai dengan ruang dan waktu adalah jebakan dan jebakan itu sesuatu yang tidak baik karena bukan pada waktu dan ruang yang tepat. Sesuatu yang baik jika tidak tepat ruang dan waktunya maka menjadi tidak baik. Jadi, dalam hal ini untuk menghindari jebakan, maka pelajarilah hidup ini dengan perbanyak ilmu, pengalaman dan berdo'a kepada Yang Maha Kuasa.
Terimakasih...
Aminullah PMat B.(Elegi Jebakan Filsafat)

Yang Ada

      Komponen filsafat yaitu yang ada dan yang mungkin ada. Ada bisa dikatakan ada jika ada dalam pikiran atau relita. Ada pada realita yaitu sesuatu yang mampu dilihat, diraba, dirasakan atau bisa dikatakan yang bisa dideteksi oleh alat indera. Sedangkan ada dalam pikiran yaitu sesuatu yang diadakan karena ilmu, informasi juga karena pengalaman sebelumnya. Namunyang ada juga bisa dikatakan ada meskipun tidak ada pada dunia nyata atau relita dan pikiran tetapi yang ada diyakini pada hati. Hati juga berperan dengan yang ada jika realita dan pikiran tidak mampu mengadakan.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Menggapai Ada)

Kamis, 23 Oktober 2014

Penampakan

      Penampakan berasal dari kata tampak yaitu terlihat. Ketika penampakan dalam filsafat maka bukanlah memiliki arti yang sesederhana itu. Penampakan dapat dillihat tidak hanya dengan mata, namun semua alat indera yang ada pada diri kita, pikiran dan hati kita. Ketika penampakan ddideteksi oleh pikiran, maka itu mencakup terawangan ilmu dan pengalaman dan ketika penampakan dideteksi oleh hati maka itu dikatakan keyakinan atau kepercayaan. Ketika penampakan itu terdeteksi maka pasti ada penyebab sehingga tampak, apakah itu karena ditampakkan dengan penelitian atau dengan pemikiran.Ketika sudah tampak maka pasti akan ada akibatnya, akibat untuk diri adalah tetap bersyukur karenanya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Menggapai Penampakan)

Menggapai Bahasa Elegi

     Elegi adalah sebuah bahasa analog yang sengaja digunaka karena mampu menembus ruang dan waktu. Ketika kita berusaha untuk memahaminya maka akan sulit untuk dipahami jika tanpa didasari dengan kesabaran dan keiklasan. Dalam mempelajari filsafat atau ilmu lainnya, yang terpenting adalah berusaha atau ikhtiar dengan semaksimal mungkin, sabar dan  ikhlas mempelajarinya, karena sesulit apapun itu pasti tidak akan dinamakan sulit ketika dihiasi dengan sabar dan ikhlas meskipun tidak sampai pada akhirnya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Memahami Elegi)

Menggapai Tujuan

      Berbagai fenomena dan pengalaman yang kita lalui akan mengubah tujuan awal kita. Tujuan hari ini belum tentu sama dengan tujuan kita besok. Namun tujuan adalah tujuan, jadi harus dicapai. Untuk mencapainya kita gunakan pikiran dan pertanyaan jika tersesat ditengah jalan, gunakan pengetahun, gunakan cermin, Kenalilah setiap wadah dan isinya. Lihatlah dengan multi perspektif. Lakukan perbandingan-perbandingan. Temukan kontradiksinya. Temukan penjelasannya. Temukan contohnya. Temukan deskripsinya. Temukan cabangnya. Tujuan yang baik yaitu ketika sudah diuji nilai kebenarannya. dan yang terpenting adalah tetapkanlah hatimu sebagai kompasmu.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Menggapai Gunung Es)

Menggapai Hakekat

     Hakekat dari suatu disiplin ilmu atau dari diri sendiri tidak mampu untuk mengetahuinya. Karena hakekat itu adalah tujuan dari mempelajari hal tersebut. Hakekat dari diriku adalah hal yang selalu aku cari pada diriku, hakekat dari matematika adalah hal yang dicari pada matematika sehingga adanya pengembangan dan perincian dari matematika itu. Jadi hakekat jika dicari kedalam maka hakekat adalah titik terdalam yang masih dalam pencarian dan jika dicari diluar maka hakekat adalah titik tejauh yang belum mampu ditemukan.
Terimakasih..
Aminullah. PMat B.(Elegi Menggapai Hakekat)

Refrensi Sejarah Filsafat Matematika

       Filsafat matematika merupakan bagian dari filsafat ilmu. karena matematika merupakan bagian dari disiplin ilmu. Untuk mempelajari filsafat matematika membutuhkan refrensi-refrensi yang banyak. Sejarah yang membahas mengenai kontradiksi matematika saja begitu luas pembahasannya, belum mengenai bagian-bagian lain pada filsafat matematika seperti material, formal ataupun aliran-aliran didalmnya. Sehingga semakin banyak refrensi, semakin banyak pengetahuan yang didapatkan.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Refrensi Sejarah Perkembangan Filsafat Matematika)

Keterampilan Matematika2

      Mempelajari matematika tidaklah ada kata rugi didalamnya, begitu pula ilmu-ilmu yang lainnya. Matematika didefinisikan begitu banyak definisi oleh para ahli dengan definisi yang berbeda sehingga tidak ada definisi yang satu mengenai matematika. Matematika sudah dikenal sebelum didalam dunia pendidikan, artinya matematika itu sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari meskipun tanpa diketahui itu adalah matematika. Kemampuan matematika juga diteliti oleh matematikawan dan mendapatkan hasil yang ragam. Namun yang paling penting menurut saya adalah matematika itu harus disenengi atau disukai terlebih dahulu baru kemampuan yang lainnya.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Why do you think people's basic math skills are weak)

Kemampuan Matematika

      Matematika merupakan kata yang bermakna namun yang ditakuti, dibenci bahkan dihindari oleh anak-anak atau siswa sekolah dasar. Pernyataan ini bukanlah sekedar asumsi, namun juga kenyataan yang ada pada beberapa siswa, hal ini karena penanaman matematika pada anak yang terlalu tinggi dan menyulitkan siswa. Alangkah bagusnya pada anak-anak diterapkan pemahaman rasa senang dan suka terhadap matematika. Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka guru haruslah kreatif untuk memberikan pemahaman pada siswa mengenai matematika dan sengan matematika.
Terimakasih...
Aminullah.PMat B.(Why do you think people's basic math skills are weak )

Normatif dan Formal

      Normatif dan Formal. Formal meliputi sesuatu yang memiliki dasar aturan- aturan dan kesepakatan dari pihak yang bersangkutan sesuai ruang dan waktunya. Setinggi-tinggi pencapaian kemampuan dibidang normatif adalah kemampuan normatif. seperti ikhlas lebih unggul dibanding pandai. Rendah hati lebih unggul dibanding tinggi hati. Logos lebih unggul dibanding mitos. Menyadari ruang dan waktu akan lebih baik lagi. Artinya sopan santun akan lebih unggul daripada vulgar dan arogan. Normatif itu lebih unggul dibanding hanya formal. Formal dibutuhkan untuk mewujudkan suatu tujuan sehingga formal juga sebagai pegangan tapi terbatas pada dunia, sedang hal yang lebih penting dari itu adalah normatifnya karena mencakup dunia dan akhirat.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Elegi Menggapai Menilai Normatif)

Matematika untuk Anak

    Pembelajaran matematika untuk anak dan orang dewasa tentulah berbeda. Pembelajaran matematika untuk anak-anak sebatas pada, pengenalan, matematika yang sederhana, intuitif dan tanpa perlu definisi-definisi atau pembuktian-pembuktian yang rinci, sedangkan orang dewasa sudah mampu idiajarkan matematika yang komplek atau secara menyeluruh. Pembelajaran pada hendaknya cendrung pada penanaman pengetahuan dan pemahaman mengenai mudah dan senang dalam belajar, jika dalam matematika maka pembelajaran pada enak hendakny bagaimana anak tersebut ditanamkan rasa senang dan suka dalam belajar matematika. Pada kenyataan yang bisa kita amati, banyak anak yang mengatakan matematika itu sulit dan bahkan sampai membeci pelajaran matematika, ini sungguh memprihatinkan. Pada dasarnya paradigma ini muncul karena materi yang diajarkan guru pada anak terlalu sulit dan belum menanmkan rasa suka pada anak.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Matematika untuk Orang Dewasa dan Anak-anak)

Pendidikan Matematika Sesui Ruang dan Waktu

       Pendidikan matematika didalamnya diajarkan mengenai pendidikan, matematika dan matematika dalam pendidikan. Artinya bahwa dalam pembelajaran pendidikan matematika itu tentulah juga harus ada matematika murninya. Namun mengajarkan matematika juga harus memperhatikan ruang dan waktunya. Jika ada jenjang dalam pendidikan, seperti di Indonesia maka pelajarannyapun pastilah berjenjang karena pembelajaran itu bukanlah mengejar habisnya materi, banyaknya materi yang didapatkan anak tetapi yang utama adalah sedikit, dipahami dan sesuai denga ruang dan waktunya. Ketika anak-anak disekolah Dasar atau menengah diberikan materi perguruan tinggi, maka sama artinya dengan memberikan bayi makan jagung bakar, tentu saja akan mengakibatkan hal yang fatal meskipun itu makanan atau jagung bakar.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.( Hasil Diskusi dengan Guru Matematika Internasional Tentang Perbedaan Matematika untuk Dewasa dan Anak)

Peran Refrensi

      Ketika diterapkan kurikulum 2013 yaitu kurikulum yang pusatnya pada siswa, siswa mampu menemukan, menanyakan sampai akhirnya mampu menyimpulkan sendiri. Dengan tidak langsung kurikulum ini telah menuntut siswa untuk belajar yang ekstra dan mandiri. Ketika adanya komputer, internet atau teknologi maka siswa akan mampu mencari sendiri materi yang akan didaptkan dikelas atau sekolah. Itulah sebabnya membutuhkan refrensi-refrensi yang banyak yang mampu mewujudkan tujuan dari lurukulum. Sama halnya denga guru, guru sangat membutuhkan refrensi-refrensi yang banyak sehingga tidak ada istilah bahwa siswa lebih dahulu mengetahui dari siswa. Bukan meupakan hal yang salah pada siswa jika lebih dahulu mengetahui suatu informasi mengenai materi tetapi guru juga dituntut untuk kerja ekstra untuk bisa mematahkan hal tersebut dengan refrensi-refnis.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Resources for Developing Mathematics Education)

Pembelajaran Mtematika Geometri

      Matematika adalah mata pelajaran yang bersifat luas, yang didalamnya ada masalah dan solusi yang bastrak, jug ada masalah dan solusi yang real, sehingga membutuhkan banyak metode dan media pembelajaran dalam menjelaskan supaya mampu memahami suatu konsep matematika itu sendiri. Jadi, adanya media pembelajaran baik secara alat peraga maupun media komputer sangat diperlukan. Pengetahuan banyak didapatkan dari pengalaman. Peroses pembelajaran matematika pada anak diutamakan matematika intuitif yaitu sebatas mengetahui, memahami tapa pembuktian dan pendefinisan yang mendalam. Pada pembelajaran geometri alangkah lebih bagus digunakan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang bersifat kontekstual dan alangkah bagusnya mediannya yaitu media teknologi yang mampu menunjukkan hal yang nyata. Dengan demikian pengalaman siswa sangat berperan dan berpengaruh dalam pembelajaran sehingga bisa mudah dimengerti. 
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Imagination and Intuitive Knowledge of Mathematics)

Menuju Kreatif

     Orang yang mampu mempertahankan eksistensinya adalah orang mampu beradaptasi terhadap perubahan. Artinya bahwa perkembangan dunia teknologi, perkembangan paradigma dan pemahaman mengarahkan kita untuk nimbrung didalamnya. Untuk mampu menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut adalah dengan mampu menghasilkan produk yang lebih tinggi dari produk orang lain, sehingga inilah yang menuju yang namanya kreatif. Kreatif sangat menentukan eksistensi kit diantara orang-orang hebat lainnya. Indonesia memiliki alam yang melimpah luah dan SDM yang padat, jadi yang dibutuhkan oleh alam tersebut adalah menunggu orang-orang yang kreatif untuk mengekstraknya menjadi sumber yang luar biasa. 
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Interview with Dr. Marsigit, M.A [Marsigit] in Whohub )

Pendidikan Indonesia Masa Kini

      Pendidikan diharapkan mampu melahirkan perubahan. Perubahan yang dimaksud yaitu perubahan menuju cita-cita pendidikan itu sendiri, umumnya menuju perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan tidak sebatas pada kognitip atau pengetahuan, sebagai contoh dasar yaitu harapan orang tua menyekolahkan anak-anaknya untuk didik yaitu supaya anak tersebut menjadi sopan, santun, berakhlak mulia, bisa melalui hidupnnya dengan harmoni dan barulah supaya jadi orang sukses. Pendidikan jika diorientasikan pada ujian nasional (UN) maka bisa dilihat secara kasat mata mengenai ujian nasional itu sendiri. Yang dimaksud dapat dilihat dengan kasat mata yaitu soal-soal ujian nasional cendrung ke kemampuan pengetahuan atau kognitif. Jika tujuannya untuk kognitif maka perosesnya juga akan diarahkan dan berbasis kognitif karena itu tujuannya. Jadi, bagaimana dengan keperibadian peserta didik ?. Itulah menjadi fenomena pendidikan di Indonesia. Pelajaran mengenai kepribadian sangat sedikit dan SKS pada perkuliahan juga sedikit sekali. Maka haruslah kita pikirkan kembali dan olah kembali apa tujuan pendidikan ini. Pergantian kurikulum atau aturan dalam pendidikan banyak cendrung pada kognitif, lapangan kerja atau ekonomi dan industri tapi Kepribadian entah dimana.
Terimakasih..
Aminullah. PMat B.(Refleksi Pendidikan Kontemporer Indonesia)

Matematika yang Kontradiktif

        Refresni yang digunakan pada artikel tersebut merupakan refrensi yang berbobot filsafat dan khusunya pada filsafat matematika. Pada artikel tersebut jelas pendapat para filsuf meskipun jarang ditampilkan aliran yang dianut atau ditimbulkan oleh filsuf tersebut. Namun, ketika dikatakan sejauh mana bobot filsafatnya, maka dengan sepengetahuan pembaca mengenai filsafat bahwa artikel tersebut disetiap kalimat atau pendapat para ahli mengandung filsafat matematika dan ada juga sains. Pada artikel tersebut mengandung filsafat tentang matematika yang kontradiksi yaitu Matematika bersifat kontradiksi, baik dari awal penemuannya karena didalamnya berasal dari hal yang material seperti batasan angka sampai 10, nama kalkulus, + , - dan lainnya. Kontradiksinya yaitu ada ditemukan matematika murni yang jauh dari persinggungan benda-benda material. Begitu pula halnya dengan berhingga dan tak berhingga dan penggunaan bilangan imajiner dalam matematika. Hal tersebut kontradiksi dengan kenyataan yang ada. Bagaimana menenerapkan tak hingga dan imajiner sedangkan kita tidak mengetahui apakah itu dan benarkah itu ada. Sehingga itu dinamakan sebuah hayalan yang sangat kontradiksi dengan kenyataan.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Refrensi Tentang Matematika yanng Kontradiktif)

Forum Tanya Jawab : Mempelajari Filsafat

Terinspirasi oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Pada Kuliah ke-5 Tanggal 16 Oktober 2014

Mahasiswa1 :
Apakah semua hal yang kita pikirkan atau kita alami harus mampu direfleksikan ?

Dosen :
Satu sifat itu berdimensi meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Itu baru satu sifat yang di intensifkan, padahal manusia mempunyai sifat yang meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Kita sendiri tidak mampu menyebut semua sifat yang kita punya. Apalah daya pikiran kita untuk mengungkapkan semuanya. Sperti pendapat  Sokrates bahwa ‘aku tidak mengerti apapun’. Apabila semua yang kita pikirkan direfleksikan. Maka akan direfleksikan kepada siapa dan dimana? Jawabnya yaitu direfleksikan kepada yang ada dan yang mungkin ada, hubungan dunia yang satu dengan dunia yang lainnya. Merefleksikan dibatasi oleh ruang dan waktu yitu harus sopan terhadap ruang dan waktu. Sebagai contoh yang tidak sopan terhadap ruang dan waktu yaitu jika intrupsi pada khatib disaat jum’at. Meskipun kita benar tapi jika intrupsi pada shalat jum’at maka tidak sesuai dengan ruang dan waktu.


Mahasiswa2
Kenapa tingkat teratas itu adalah hati dan apakah ada tahapan-tahapan batasan hati kita ?

Dosen :
Sebenarnya apapun yang kita mau taruh palinga atas itu boleh. Misalnya mau taruh wanita cantik paling atas maka boleh, artinya setiap pikiran kita terpaut kepada cewek cantik dan semua kegiatan kita itu untuk cewek cantik , maka kita telah menaruh cewek cantik paling atas :

Skema diatas adalah harapan kita. Dan Indonesia yaitu etik, estetika dan spritual. Sritual termaktub dalam pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Pemikiran tentang spritual itu tidak diatas sudah digagas oleh Auguste Comte. Ia sudah menaruh spiritualitas di paling bawah. Sekarang ini ternyata bukan spiritualitas yang paling atas tetapi trend internasional. Jadi itulah sebabnya maka mau tidak mau kita konsisten dengan budaya pada kehidupan kita.


Mahasiswa3:
Apa bedanya egois, mandiri, dan pribadi ?

Dosen :
Pertanyaan tersebut masuk ke ranah ilmu bidang. Filsafat itu berbeda dengan ilmu psikologi. Psikologi ada filsafatnya, pengendalian dan operasinya atau perlakuannya. Ego itu yaitu manusia hidup dibekali 2 potensi yaitu potensi fatal dan potensi fital. Potensi fatal adalah dia mengikuti suratan takdirnya, dan suratan takdirnya itupun ternyata dipengaruhi oleh ikhtiarnya. Kalau sekarang ikhtiar kita juga potensi kita sebagai wanita, maka itulah takdir kita sebagai wanita. Takdir berikutnya setelah kita berikhtiar, ikhtiar kita di dalam dunia wanita, berarti dengan menggunakan prinsip-prinsip, hukum-hukum, dalil dan teorema, ketentuan teori-teori yang dibuat manusia, dua puluh tahun lagi kita bisa membayangkan sebagai ibu rumah tangga yang mempunyai anak, dan kemudian menjadi nenek. Membaca takdir dalam arti urusan dunia. Disinilah pentingnya berfilsafat yaitu berusaha, berikhtiar untuk mampu mengetahui yang ada dan yang mungkin ada. Namun, dalam batas semampu kita, meskipun tidak ada yang mampu mengetahui semua yang ada dan yang mungkin ada. Maka sebenar-benar manusia adalah manusia yang sempurna ciptaan Tuhan dalam ketidaksempurnaannya. Bersyukurlah memiliki keterbatasan karena dengan keterbatasan itu kita bisa memaknai dan mengetahui hidup ini karena keterbatasan itu.


Mahasiswa4 :
Filsafat ditulis dalam keadaan jernih, saat pikiran dan hati kacau apakah kita boleh berfilsafat ?

Dosen :
Menurut Bapak Marsigit, ketika kita sudah mulai kacau, stop berpikirnya. Ambillah air wudlu kemudian shalat, berdoa, berdzikir, memohon ampun, dan memohon petunjukNYA karena jika dilanjutkan banyak fenomena yang akan terjadi yang tidak diinginkan. Kalau sudah tenang kembali, baru dilanjutkan berpikirnya. Pikiran kacau adalah awal dari ilmu, tapi jangan kekacauan itu turun sampai ke hati, karena kacaunya hati adalah godaan syaitan. Kekacaun pikiran itupun perlu disyukuri karena itu bertanda kita sedang berpikir.  Itulah pentingnya spiritualitas ditaruh pada tingkatan yang paling tinggi. Menurut Prof. Dr. Marsigit, M.A., ada dua cara mengatasi kekacauan pikiran yaitu pertama, intensifkan dan ekstensifkan kerja pikiran secara maksimal dan yang kedua sudahi, jangan gunakan lagi pikiran anda.


Mahasiswa5.
Bagaimanakah ikhlas itu ?

Dosen :
Ikhlas itu adalah urusan hati. Sehebat-hebat pikiranku tidak mampu mengetahui semua relung isi hatiku.


Mahasiswa6 : 
Bagaimanacaranya menggapai pikiran dan hati yang bersih ?

Dosen :
Menurut Bapak Marsigit, segala sesuatu harus sesuai dengan kodratnya dan takdirnya. Kemudian berikutnya adalah mengetahui prinsip-prinsipnya atau dalil-dalinya, beberapa prinsip yang telah dibuat adalah “sehebat-hebat pikiranmu janganlah engkau merasa hebat terhadap hatimu”. Ilmu dalam pikiran itu adalah urusan dunia, sedangkan urusan akhirat yaitu ilmu di dalam hati. Maka wahyu tidak diturunkan ke dalam pikiran para nabi, tetapi ke dalam hati para nabi. Untuk pikiran, pekerjaan itu adalah tesisantitesis, dan sintesis. Tesis itu adalah setiap yang ada dan yang mungkin ada. Diantara tesis dan antitesis adalah sintesis. Belajar berfilsafat adalah belajar menjelaskan. Dalam pikiran berikhtiar melakukan sintesis sesuai dengan ruang dan waktunya, ruang dan waktunya dibatasi oleh etik dan estetika dalam kerangka hati. Kedamaian dalam hati bingkailah dengan doa.


Mahasiswa7 :
 Teologi bilangan itu apa ?

Dosen :
Menurut Bapak Marsigit, teologi bilangan itu adalah esa. Esa itu beda dengan satu. Esa itu adalah Tuhan. Ketika tidak tahu nama sesuatu dimasa depan, maka gunakan bahasa yang dimengerti. Itulah teologi dari pada bilangan. Sosial matematika adalah hubungan antar orang, maka apa yang aku pikirkan, apa yang engkau pikirkan di dalam pikiranmu itu subyektif. Jika pikiran orang yang satu dengan yang lain sama maka dinamakan pikiran yang obyektif. Misalkan, 2 + 3 = 5. Itu benar apabila kita berpikir matematika elementer. Berarti untuk 2 + 3 = 5, pikiran kita sudah mencapai taraf berpikir obyektif karena dipikran kita sama. Subyektifmu sama dengan obyektifmu, karena sama dengan pikiran orang yang lain. Agar mengerti apakah pikiran subyektif benar atau tidak, kita perlu bicara, perlu menulis, perlu mendapat ujian, perlu melakukan kegiatan publikasi agar menjadi pengetahuan obyektif.


Mahasiswa8 :
 Bagaimana bertanya yang baik tentang filsafat ?

Dosen :
Menurut Bapak Marsigit, bertanya itu bukan masalah baik dan tidak baik. Masalah baik dan tidak baik. Baik dan tidak baik jika dipandang dari segi filsafat yaitu etik dan estetika. Etik dan estetika terikat oleh ruang dan waktu. Bertanya itu harus sesuai dengan ruang dan waktunya. Kalau tidak sesuai dengan ruang dan waktunya itu disebut pertanyaan yang buruk. Baik dan buruknya filsafat bergantung pada sesuai atau tidaknya waktunya. Sebenar-benar ilmu adalah sesuai dengan ruang dan waktunya, yaitu sopan terhadap ruang dan waktu.


Mahasisw9 :
Yang tidak ada di dunia itu ada atau tidak ?

Dosen :

Immanuel Kant mengatakan kalau engkau ingin mengetahui dunia maka tengoklah ke dalam pikiranmu. Maka dunia itu persis seperti yang engkau pikirkan. Jadi, dunia itu isomorfis dengan pikiran. Pikiran kita dengan pikiran yang lain juga isomorfis. Yang tidak ada di dalam pikiran kita masing-masing itu ada banyak sekali, tak hingga banyaknya, meliputi yang ada dan yang mungkin ada.