Kucing adalah dewanya tikus, guru adalah dewanya siswa. Artinya ketika melawan kuasa dari dewa maka tentu itu hal yang tidak benar. Bagaimana jika guru yang salah pada siswa ?. Ketika guru yang salah dalam peroses pembelajaran yang terbatas pada guru dan siswa maka tidaklah ada yang menghakimi, tidaklah siswa menghakimi guru, tidaklah bagus menghakimi dewa karena ilmu lebih banyak dan ada formalnya. Namun, ketika dewanya atau dalam hal ini gurunya yang salah maka tidak lain dan tidak bukan adalah dirinya sendiri. Haruslah mampu menyadari keasalahan, bukan selalu merasa benar, karena kebenaran hanya milik Tuhan Yang Maha Esa.
Terimakasih...
Aminullah. PMat B.(Forum Tanya Jawab 49: Permohonan Maaf Atas Kelancangan Filsafatku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar